Moral dan Selingkuh (Versi Baiq) : 20 Desember 2011  

Posted by Dinov Setiadi


Sebuah renungan antara lelaki dan wanita, oleh baiq ganteng….hahaha, langsung aja lah..
Kemarin, setelah gw post tentang cerita (17-)…Secara kebetulan juga gw nonton acara di tv, yang namanya “Can u tell me that i`m Cheatting?” Jadi tentang orang yang menangkap basah pacar/suaminya selingkuh di siarin di tv.
Yang bikin gw heran, di situ ada 3 orang guest. Semuanya perempuan dan semuanya menduga bahwa suaminya selingkuh, dan sepanjang acara berlangsung, ternyata ketauan bahwa ke3 lelaki dari perempuan tersebut pernah selingkuh peke lie detector ama detektif privat segala..
Ok, ini semua masih berhubungan dengan masalah clear thinking and logic yang gw tau….masalah selingkuh gw inget banget, dan pastinya kalian juga setuju dengan statement kaya gini “Women are more emotional and less rational than men”  (Perempuan lebih emosional dan kurang rasional daripada pria).
Setuju?
Hal ini langsung masuk lagi ke isi kepala gw kalo denger statement kaya gitu secara tidak langsung “Cowok lebih sering selingkuh daripada cewek” Karena cowo berpikir secara logika? Kenapa sih persentase cowok selingkuh itu lebih besar daripada cewek selingkuh? Apa gara-gara emang tugas kaum lelaki untuk menyebarkan benih? Dorongan alam untuk melanjutkan kehidupan yang semuanya ada di tangan lelaki? Hahahaa…..Clear thinking!
Gw sendiri amat percaya ama teori 3:1, yaitu setiap lelaki paling engga harus menjaga 3 orang cewek, ditinjau dari perbandingan jumlah cewek dengan cowok yang ada di dunia ini, yaitu lebih banyak cewek 3x lipat daripada cowok…kalo semua cowok punya satu cewek, kasian dong cewek yang ga dapet cowo?
Stop press : buat pacarku, tenang aja, pada praktiknya aku ga bakal punya 3 cewe sekaligus kok…
Salah satu teori lagi yang gw percayai bener2 adalah bahwa, tiap kali kita pacaran ama seseorng berarti kita telah menutup kemungkinan untuk pacaran sama orang lainnya. Teori ini gw sebut Opportunity Cost versi baiq.
Teori tersebut secara ga langsung menutup segala kemungkinan untuk selingkuh…Yah, mungkin selingkuh boleh, tapi putusin dulu pacarnya, baru deh pacaran ama selingkuhan,hehehe.
Eniwei, kenapa sih kita ga boleh selingkuh? Apa karena moral? Apa karena pandangan masyarakat tuh bilang kalo selingkuh itu ga baik?
Moral itu sendiri kan berarti ketidaknyamanan, karena setiap kita melakukan sesuatu diluar dari moral kita merasa tidak nyaman karena terbentur oleh moral itu sendiri.
Gw jadi inget, dulu pas gw masih kecil, gw tuh menganggap bohong itu ga baik, nyontek itu ga baik & buang sampah sembarangan itu ga baik….Tapi semakin gw beranjak dewasa gw pernah bohong,dang w sering nyontek apalagi buang sampah sembarangan, sering banget. Itu sedikit demi sedikit menjadi tidak begitu tidak baik dan lama kelamaan tidak apa2.
Apa semakin kita dewasa, kita semakin tidak menghargai moralitas?
 Mungkin kita semua boleh melakuka semua itu asal tidak menyakiti orang lain, itu baru tidak melanggar nilai moral. Misalnya White lies demi seseorang. Mencuri dari orang superkaya buat orang miskin yang belum makan beberapa hari…..
Kalo kata bapak gw, “What you don’t know, wont hurt you”. Apa yang tidak kamu ketahui, tidak akan menyakitimu…
Balik lagi ke masalah selingkuh, jadi kalo kalian selingkuh, dan pasangan anda tidak mengetahui, berarti itu tidak menyakiti pasangan anda kan? Jadi selingkuh itu boleh, asal tidak ketahuan. Bingung?
Eniwei, mungkin kita semua harus stuck ke dalam aturan emas. Lakukan hal kepada oran lain yang anda mau orang lakukan kepada anda!
Jadi kalo selingkuh, yah jangan marah kalo di selingkuhin! Atau lebih baik lagi ga usah selingkuh , ga usah main api sekalian, Daripada kebakar,hahaha….
Pesan Moral : Jangan selingkuh, kalo ga mau di selingkuhin!

This entry was posted on 12:40 AM and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Subscribe to: Post Comments (Atom) .

0 comments